PENELITIAN
INDIVIDU PENDEKATAN SEJARAH EKONOMI
Implementasi
Paradigma Determinisme Politik (PNPM
Mandiri) di Nagari
Sungai
Pinang Kecamatan Renah
Empat Hulu Tapan Kabupaten renah
indojati Dan Implikasinya Terhadap
Masyarakat
O
L
E
H
ELVI SUSANTI
110.066
SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM FAKULTAS ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG

OUT
LINE
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan dan Batasan Masalah
C.
Tujuan penelitian
D.
Kegunaan Penelitian
E.
Metode Penelitian
F.
Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Penegertian Ekonomi
B. Karakteristik ilmu ekonomi
C. Paradigm determinisme politik
D. Kebijakan pemerintah (Program PNPM Mandiri)
1. Sejarah PNPM Mandiri
2. Tujuan PNPM Mandiri
3. Makna logo PNPM Mandiri
BAB III HASIL PENELITIAN
A.
Monografi Koto
Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir
Selatan
B.
Implementasi teori paradigma determinisme politik
di
Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir
Selatan.
C.
Implikasi teori paradigma determinisme politik
terhadap masyarakat di Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai
Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Determinisme
politik merupakan paham yang mempengaruhi perkembangan ekonomi adalah politik,
seperti kekuasaan. Masyarakat dipengaruhi oleh kekuasaan. Modal, upah,
investasi, produksi dan konsumsi, semuanya dipengaruhi oleh kekuasaan.
Akibatnya muncullah monopoli-monopoli yang dilakukan oleh kaum bangsawan
ataupun kaum feodal. Segala sektor-sektor ekonomi seperti, tanah dikuasai oleh
para raja, sehingga muncul istilah-istilah tuan tanah. Determinisme ini
mangarah pada individualisme.
Penghasilan dan
penyaluran dari kekayaan ekonomi
sangatlah besar pengaruhnya di dalam pemerintahan atau kekuasaan. Sebab maju
atau kuatnya suatu negara terletak pada pertumbuhan ekonominya.[1]
Paradigma determinisme politik merupakan pandangan yang menyatakan bahwa
kebijakan politik pemerintah mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu daerah.
Salah satu bentuk kebijakan pemerintah yang mempengaruhi perkembangan ekonomi
adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan suatu kebijakan dari
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Kebijakan ini diambil disebabkan pemerintah
mendapat tekanan yang berat dari public yang menyatakan presiden telah
berbohong mengenai angka kemiskinan. Munculnya PNPM Mandiri melalui proses yang
panjang, hingga akhirnya presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan secara
langsung program tersebut pada tanggal 30 April 2007 di kota Palu,
Sulawesi Tengah.
Adapun bentuk realisasinya program tersebut sampai di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai
Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan yaitu pada awal bulan
Januari tahun 2008. Program ini telah membantu sebagian masyarakat dalam hal
kesejahteran keluarga, mengurangi angka pengangguran karena adanya kesempatan
kerja dari program ini. Di kampung Koto Pulai, dengan program PNPM ini
masyarakat membentuk kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya. Melalui kelompok ini tercipta lapangan pekerjaan.
Dalam hal ini adanya penerapan paradigma determinisme politik dalam
kehidupan masyarakat di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa
Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
Berdasarkan
gambaran singkat di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang Paradigma Determinisme Politik dengan judul “Implementasi
Paradigma Determinisme Politik (PNPM Mandiri) di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai
Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan Dan Implikasinya Terhadap Masyarakat”.
B.
Rumusan
dan Batasan Masalah
1.
Rumusan masalah
a.
Bagaimana Implementasi paradigma
determinisme politik (PNPM Mandiri)?
b.
Bagaimana implikasi paradigma determinisme
politik (PNPM Mandiri) bagi masyarakat?
2.
Batasan masalah
Agar tidak
menyimpang dari rumusan masalah maka dalam penelitian ini perlu adanya batasan
masalah demi terarahnya penulisan karya ilmiah ini yaitu:
a.
Batasan temporal (2008-2012)
Dimulai pada
tahun 2008 karena pada tahun ini mulai adanya program PNPM mandiri yang
merupakan kebijakan dari pemerintah yaitu pada masa pemerintahan presiden Susilo
Bambang Yudhoyono direalisasikan di Kampung Koto Pulai. Kemudian diakhiri tahun
2012 pada tahun inilah penulis
melakukan penelitian.
b.
Batasan spasial di Kampung Koto Pulai
Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
c.
Batasan tematis implementasi paradigma
determinisme politik (PNPM Mandiri) dan implikasinya terhadap masyarakat.
C.
Tujuan
Penelitian
Setiap suatu
tindakan mempunyai tujuan yang jelas karena berhasilnya sesuatu ditentukan
sejauhmana pencapaian tujuan yang telah
ditentukan, dalam penelitian ini bertujuan:
1.
Mengetahui
implementasi
paradigma determinisme politik (PNPM Mandiri) di
Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten
Pesisir Selatan.
2.
Mengetahui
implikasi
dari paradigma determinisme politik (PNPM) Mandiri terhadap masyarakat di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai
Kabupaten Pesisir Selatan.
D.
Kegunaan
Penelitian
Adapun kegunaan
penelitian bagi penulis sendiri adalah mencari penyelesaian masalah yang
diteliti, diantaranya:
1.
Untuk
menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan penulis berhubungan dengan
masalah ini.
2.
Memenuhi
salah satu syarat mata kuliah Pendekatan Sejarah Ekonomi.
3.
Sebagai
sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang.
E.
Metode
Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu historis sosiologis, dengan
langkah-langkah yaitu:
1.
Heuristik
Sesuai dengan
penelitian sejarah, langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan sumber
data primer dan sekunder. Sumber primer yang penulis maksud adalah wawancara
dengan kelompok masyarakat yang ikut PNPM Mandiri.
Sedangkan sumber sekunder adalah sumber buku yang mendukung serta mempertegas
sumber primer dengan telah kajian yang ada di perpustakaan melalui skripsi
penelitian yang telah ada, serta buku-buku yang berkaitan dengan paradigm determinisme politik dan PNPM
Mandiri.
2.
Analisa
data
Analisa data
yang dilakukan bersamaan dengan penelitian yang dilakukan di lapangan.[2]
3.
Kritik
Dari penelitian
data yang diperoleh, baik berupa wawancara maupun buku. Langkah selanjutnya
adalah melakukan kritik terhadap sumber, bagaimana implementasi dan implikasi dari
paradigma determinisme politik (PNPM Mandiri) terhadap masyarakat di Kampung
Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir
Selatan. Sedangkan kritik intern pengujian terhadap sumber wawancara yang
dikumpulkan, apakah data yang diperoleh kredibel atau pun tidak. Sehingga data
yang penulis dapatkan valid dan auntetik.
4.
Sintesis
Setelah data
diperoleh, kemudian data diklasifikasikan sesuai dengan objek pembahasan
kemudian diolah menjadi fakta.
5.
Penulisan
Penulis
berusaha untuk memaparkan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga dapat
ditulis dan dirangkai menjadi sebuah karya ilmiah.
F.
Sistematika
Penulisan
Sebagai pedoman bagi penulis dalam penulisan proposal ini, maka penulis
menguraikan sistematiaka penulisan sebagai berikut:
BAB I
|
:
|
Pendahuluan Yang Berisikan Latar Belakang, Rumusan dan Batas Masalah, Tujuan penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian Dan Sistematika Penulisan.
|
BAB II
|
:
|
Landasan teoritis yang berisikan
tentang:
|
BAB III
|
:
|
Hasil penelitian yang berisikan tentang temuan umum (monografi kampong Koto
Pulai), temuan khusus (implementasi teori dan implikasinya terhadap
masyarakat).
|
BAB IV
|
:
|
Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.
|
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang
mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal
dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti
"keluarga, rumah
tangga" dan nomos yang berarti "peraturan,
aturan, hukum". Secara
garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.
B.
Karakteristik ilmu ekonomi
Adapun karakteristik ilmu ekonomi adalah sebagai berikut:
1.
Ilmu ekonomi menanyakan barang apa yang
akan diproduksi, bagaimana barang dan jasa itu diproduksi, dan untuk siapa
barang dan jasa itu diproduksi.
2.
Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan
dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi, seperti kecendrungan
(trend) dalam harga, hasil produksi, pengangguran dan perdagangan di dalam dan
di luar negeri. Begitu gejala-gejala tersebut dipahami, maka ilmu ekonomi dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonomi
dalam upaya keterbukaan perekonomian suatu bangsa.
3.
Ilmu ekonomi mempelajari perdagangan
diantara berbagai Negara. Ilmu ini membantu menjelaskan mengapa Negara-negara
mengekspor komoditi tertentu dalam mengimpor yang lain. Ilmu ini juga
menganalisis pengaruh pembatasan terhadap perdagangan internasional.
4.
Ilmu
ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan, yaitu bagaimana orang memilih dalam
menggunakan berbagai sumber daya yang relative terbatas atau langka, seperti
tenaga kerja, mesin dan peralatan, uang untuk memproduksi atau berbagai
komoditas (makanan, pakaian, perumahan dn penyalurannya) kepada berbagai
kelompok masyarakat yang memakai atau mengkonsumsikannya.
5.
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang
uang, perbankan, modal dan kekayaan.
6.
Ilmu ekonomi merupakan suatu disiplin yang
berkenaan dengan efisiensi, pengalokasian sumber-sumber yang langka untuk
mencapai tingkat kepuasan yang setinggi-tingginya.
7.
Ilmu
ekonomi dapat dipandang sebagai studi tentang produksi dan distribusi semua
sumber-sumber yang langka baik dalam bentuk barang yang kongkret maupun jasa
atau barang yang sifatnya abstrak dalam memenuhi kebutuhan setiap individu dan
kelompok dalam masyarakat.
Menurut Paul A Samuelson (1995) ilmu ekonomi dalam melakukan kedua peran di atas dibedakan ke dalam dua
aspek, yaitu aspek normative (nilai) dan aspek positif (fakta). Berdasarkan
aspek positif, ilmu ekonomi menggambarkan fakta dan perilaku dalam perekonomian,
misalnya apa penyebab kemiskinan? Bagaimana pertumbuhan ekonomi suatu Negara?
Pertanyaan tersebut dapat dijawab berdasarkan fakta. Sedangkan aspek normative,
ilmu ekonomi melibatkan etika dan pertimbangan nilai. Misalnya, apakah
pemeruintah harus membagikan uang kepada uang miskin? Masalah itu dapat diperdebatkan, tetapi
mungkion tidak pernah dapat diselesaikan oleh pertimbangan ilmu dan fakta.
Pertanyaan tersebut memberikan jawaban atau keputusan politik dan bukan oleh
ilmu ekonomi. Dengan demikian para pembuat keputusan (kebijakan) politik
memerlukan bantuan ilmu ekonomi yang dapat memberikan masukan yang relevan
dalam pembuatan kebijakan.[3]
C.
Paradigma
Dalam Perkembangan Teori Ekonomi
Paradigma dalam
perkembangan teori ekonomi merupakan cara pandang para pakar ekonomi.
Diantaranya, adam smith. Dalam teori ekonomi ia membangun suatu model, yaitu
simpufikasi dari versi abstrak dunia nyata. Model bukan hanya sekedar suatu
hipotesis, tetapi serangkaian fungsionalyang berbagai macam unsur-unsur
ekonomi. Unsur-unsur ekonomi diantaranya upah, modal, investasi, konsumsi dan
lain-lain.
Semenjak abad
17 masehi, model terbukti sangat akurat untuk menopang masalah-masalah dalam kehidupan
ekonomi. Model ini dipakai untuk menganalisa akibat yang muncul dari goncangan
yang tak disengaja pada suatu sistem. Namun dalam abad sekarang, para pakar
ekonomi sering berbicara tentang tiga bidang, yaitu: siklus bisnis, perdagangan
internasional dan moneter.
Menurut Mestika
Zeid, dalam bukunya sejarah sosial dan ekonomi, bahwa ada lima model yang dapat
digunakan dalam teori ekonomi, yaitu:
1.
Konsep-konsep
yang relevan diidentifikasikan. Tujuannya agar fenomena tertentu dari kehidupan
nyata bisa dikelompokkan ke dalam kategori tunggal. Contoh: buruh.
2.
Kategori
tertentu dipilih untuk dikaji, sehingga bisa menentukan fenomena yang kan
dijelaskan dan elemen-elemen yang nampak relevan dengan pekerjaan ini.
3.
Harus
didapatkan bukti kuantitatif tentang unsur-unsur.
4.
Hubungan
antara elemen-elemen yang sudah dikuantifikasikan harus dieksolarasi.
5.
Hubungan-hubungan
yang sudah begitu mapan selanjutnya diinterpretasikan.
D.
Paradigma
Determinisme Politik
Determinisme
yakni paham yang mempengaruhi jiwa jasmani yang mengarah pada suatu kemampuan,
maupun yang berada dalam kemauannya itu sendiri.
Determinisme
politik merupakan paham yang mempengaruhi perkembangan ekonomi adalah politik,
seperti kekuasaan. Masyarakat dipengaruhi oleh kekuasaan. Modal, upah,
investasi, produksi dan konsumsi, semuanya dipengaruhi oleh kekuasaan.
Akibatnya muncullah monopoli-monopoli yang dilakukan oleh kaum bangsawan
ataupun kaum feodal. Segala sektor-sektor ekonomi seperti, tanah dikuasai oleh
para raja, sehingga muncul istilah-istilah tuan tanah. Determinisme ini
mangarah pada individualisme.
Penghasilan dan
penyaluran dari kekayan ekonomi sangatlah besar pengaruhnya di dalam
pemerintahan atau kekuasaan. Sebab maju atau kuatnya suatu negara terletak pada
pertumbuhan ekonominya.[4]
E.
Kebijakan
Pemerintah
Salah satu kebijakan pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan adalah
Program yang dicetus oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
1.
Sejarah lahirnya Pogram Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Awal mula
munculnya PNPM Mandiri adalah pada tanggal 30 April 2007 dimana presiden Susilo Bambang Yudhoyono
secara langsung meluncurkan program tersebut di kota Palu, Sulawesi Tengah. Penyebab munculnya PNPM ini yaitu
pemerintah mendapat tekanan yang berat dari public yang mengatakan presiden
telah berbohong tentang angka kemiskinan.[5]
Program ini
merupakan panjang tangan atau bisa juga dikatakan sebagai penerus dari program
pengembangan ditahun-tahun sebelumnya. PNPM Mandiri merupakan payung dari
berbagai program pengentasan kemiskinan khususnya yang terkait dengan pemberdayaan
masyarakat atau biasa disebut dengan community development.
PNPM Mandiri tidak
begitu saja muncul, namun melewati proses yang sangat panjang
hingga akhirnya presiden menjadikan PNPM sebagai program nasional. Dua program yang menjadi pilar utama PNPM MPd
adalah PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dan P2KP (Program Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan). Seiring berjalannya waktu program-program lain ikut
bergabung seperti P2DTK, PPIP, PUAP, PISEW dan Pariwisata.
Program semacam ini
sebenarnya juga sudah muncul di masa Orde Baru yang pada saat itu dikenal
dengan istilah IDT (Inpres Desa Tertinggal). IDT lahir sekitar tahun 1993/1994
dimana program ini merupakan manivestasi dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun
1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan. Program ini dilaksanakan
dengan memberi bantuan modal usaha berupa dana bergulir kepada lebih dari 20
ribu desa tertinggal diseluruh wilayah Indonesia dengan jumlah dana sebesar Rp.
20 juta/pertahun. Program bantuan pemberian modal usaha ini digulirkan selama
tiga tahun anggaran. Selain memberikan dana perbulir pemerintah juga
melaksanakan program pendampingan berupa bantuan teknis dalam rangka
memanfaatkan dana tersebut.
Setelah
munculnya IDT, pemerintah kemudian melanjutkan dengan program serupa yang
diberi nama PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dibawah naungan Departemen
Dalam Negeri. Selain itu ada juga program yang dikenal dengan P2KP (Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) dibawah naungan Departemen Pekerjaan
Umum. Muncul juga program yang disebut dengan KUBE (Kelompok Usaha Bersama)
dibawah Departemen Sosial. [6]
2.
Tujuan PNPM Mandiri
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri ini
adalah:
a.
Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara
mandiri.
b.
Tujuan khusus
1) Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin,
kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya
yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan
pengelolaan pembangunan.
2) Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar,
representative dan akuntabel.
3) Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan
penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin.
4) Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi,
perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat organisasi masyarakat dan kelompok
perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
5) Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas
pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan
di wilayahnya.
6) Meningkatnya modal social masyarakat yang berkembang sesuai dengan
potensi social dan budaya serta untuk melestarikan kearifan local.
7) Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan
komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.[7]
3.
Makna logo PNPM Mandiri
Logo PNPM Mandiri menggambarkan symbol bunga yang sedang mekar yang
merepresentasikan tingkat kemajuan masyarakat. Bunga ini terdiri dari tiga buah
kelopak yang diartikan sebagai tiga tahapan proses pemberdayaan yaitu tahap
pembelajaran, kemandirian, dan keberlanjutan.
Penggunaan warna pada logo PNPM Mandiri mengandung arti sebagai berikut:
1.
Biru laut melambangkan pelayanan public.
2.
Hijau daun melambangkan kesejahteraan, dan
3.
Orange keemasan melambangkan kemuliaan.
Secara
keseluruhan warna-warna pada logo mengandung arti bahwa dengan pelayanan public
yang baik akan tercipta kesejahteraan yang pada akhirnya menuju kepada
kemuliaan (melalui peningkatan harkat, martabat, dan derajat manusia).
Tulisan PNPM Mandiri juga mengandung arti bahwa program ini dirancang
secara nasional sebagai upaya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian.
Logo PNPM mandiri dapat digunakan oleh berbagai pihak yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dan sejalan dengan PNPM Mandiri.[8]
BAB III
TEMUAN PENELITIAN
A.
Temuan
Umum
1.
Monografi Kampong Koto Pulai Kecamatan Basa
Ampek Balai
Koto Pulai merupakan sebuah kampung dalam Kenagarian Koto Pulai
Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Batas kampung Koto Pulai yaitu:
Sebelah
Barat berbatasan dengan desa Bakir
Sebelah
Timur berbatasan dengan desa Pasar Beriang
Sebelah
Utara berbatasan dengan desa Padang Leban
Sebelah
Selatan berbatasan dengan desa Talang Pusara
Mata
pencaharian masyarakat (penduduk) kampung Koto
Pulai pada umumnya adalah petani, sekalipun ada juga yang mata pencahariannya seperti
pedagang, pegawai negeri, tukang dan sebagainya.
Dilihat dari
segi social ekonomi, masyarakat kampung Koto Pulai termasuk ekonomi tingkat
bawah, sehingga sebagian besar masyarakat
kampung Koto Pulai mendapat bantuan dari pemerintah yaitu bantuan
langsung tunai (BLT) bagi keluarga kurang mampu.
Ditinjau dari segi keagamaan di kampung Koto Pulai memiliki 2 buah
mesjid. Keberadan mesjid ini dapat dipergunakan sebagai tempat ibadah, majlis
ta’lim dan tempat pertemuan masyarakat dalam mengadakan rapat.
Jika ditinjau dari pendidikan formal, kampung Koto Pulai memiliki I unit
Taman Kanak-kanak (TK), I unit Sekolah Dasar (SD), sedangkan Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama dan Umum belum didirikan di kampung Koto Pulai.
B.
Temuan
Khusus
1.
Implementasi
Teori
Dari penelitian yang penulis lakukan di Kampung Koto Pulai Kenagarian
Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, terdapat
penerapan teori paradigma determinisme politik di daerah tersebut. Hal ini
dapat di lihat dari salah satu penerapan program pemerintah yaitu Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri).
Masuknya PNPM mandiri di Pesisir Selatan khususnya di Kampung Koto Pulai
yaitu sekitar tahun 2008. Program ini
memberikan pinjaman uang kepada masyarakat untuk digunakan sebagai modal usaha.
Adapun cara yang ditempuh guna mendapatkan dana tersebut yaitu dengan
membentuk kelompok yang beranggotakan 10 orang, dalam kepengurusan selanjutnya
dibentuk perangkat seperti ketua, wakil dan bendahara yang akan mewakili
seluruh anggota. Pengambilan dana atau modal yaitu dengan mengajukan proposal
ke kantor PNPM Mandiri. Adapun kantor yang di kecamatan yaitu UPK (Unit
pengelola kecamatan), dengan TPK (Tim pengelola kecamatan).
Program PNPM mandiri yang ada di Kampung Koto Pulai ini berbentuk dua
kegiatan, Yaitu kegiatan fisik dan kegiatan ekonomi. Bentuk kegiatan fisiknya
yaitu memperbaiki sarana prasarana seperti jalan. Salah satu jalan yang ada di
gang kampong yang tidak bagus dengan kondisi jalan yang berlobang, hanya
kerikil dan pasir tanpa aspal. Kemudian dengan adanya program PNPM ini jalan
diperbaiki dan sekarang menjadi jalan beton. Adapun bentuk kegiatan ekonominya
yaitu adanya kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya.
Dari wawancara yang penulis lakukan kepada salah seseorang anggota kelompok
usaha Ice Cream Harapan Jaya yaitu ibuk Lismarni (Bendahara), Kelompok ini
bergabung dengan program PNPM mandiri yaitu awal januari 2008. Kelompok ini
beranggotakan 10 orang. Ketua kelompok yaitu ibuk Astinah, sekretaris nya ibuk
riza endriyeni.[9]
Awal bergabungnya kelompok ini yaitu dengan harapan agar program ini
bisa memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan tentunya
dapat mengurangi penganggugaran di lingkungan kampong koto pulai.
Dalam wawancara itu juga penulis mendapatkan informasi bahawa adanya
harapan dari masyarakat kepada pemerintah. Adanya pelatihan bagi masyarakat,
pelatihan manajemen yang baik dalam mengelola sebuah usaha, agar usaha yang
dilakukan tidak berhenti di tengah jalan, atau “gulung tikar”. Masyarakat mengetahui
cara dalam menyelesaikan persoalan dalam sebuah usaha, sehingga permasalahan
dapat terselesaikan.
2.
Dampaknya
Terhadap Masyarakat
Setiap kebijakan yang dilakukan
tentu akan menimbulkan implikasinya terhadap masyarakat, termasuk
program PNPM mandiri. Adapun implikasinya terhadap masyarakat di Kampung Koto
Pulai diantaranya:
a.
Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b.
Menambah pendapatan keluarga
c.
Menciptakan lapangan pekerjaan baru
sehingga mengurangi angka pengangguran.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang Implementasi Paradigma Determinisme Politik (PNPM Mandiri) di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai
Kabupaten Pesisir Selatan Dan
Implikasinya Terhadap Masyarakat, maka sesuai dengan rumusan dan batasan masalah yang
ingin diketehui, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Adanya implimentasi teori paradigma determinisme politik di Kampung Koto
Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
Hal ini berupa kebijakan pemerintah seperti program PNPM Mandiri yang
mempengaruhi perkembangan perekonomian masyarakat.
2. Adapun bentuk implikasi dari kebijakan pemerintah yaitu program PNPM
Mandiri terhadap masyarakat adalah: Meningkatkan kesejahteraan keluarga,
menambah pendapatan keluarga dan menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga
mengurangi angka pengangguran.
B.
Saran
Penelitian yang penulis lakukan ini sekiranya bermanfaat untuk berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis memberikan saran-saran berikut ini:
1.
Kepada masyarakat yang mendapat pinjaman
modal dari pemerintah melalui program PNPM ini, agar memanfaatkan modal
tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan tujuan demi kesejahteraan dalam
keluarga.
2.
Kepada
pemerintah selain memberikan pinjaman modal, diharapkan juga memberikan
pelatihan manajemen yang baik dalam mengelola suatu usaha sehingga usaha yang
dilakukan oleh masyarakat tidak terhenti di tengah jalan.
3.
Kepada peneliti selanjutnya yang tertarik
dengan judul ini agar dapat melihat lebih jauh mengenai implikasi dan
implementasi teori paradigma determinisme politik dalam kehidupan masyarakat.
Diharapkan juga mengungkap kebijakan pemerintah yang lainnya yang mempengaruhi
perkembangan ekonomi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Herman dan
Martias. 2009. Pendekatan Sejarah
Ekonomi: Sebuah Pengantar. Jakarta: Tinta Mas Indonesia.
Fattah, Nanang. 2000. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
http://www.pnpm-mandiri.org. diakses jam 15.45 tanggal 2 Januari 2013
http://pnpmkubar2012.blogspot.com/2012/09/sejarah-lahirnya-pnpm-mandiri-perdesaan.html. diakses jam 15.45 tanggal 2 januari 2013
http://www.pnpmmandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=162&Itemid=301. Diakses jam 15.45 tanggal 3 januari 2013
Wawancara dengan bendahara kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya tanggal
03 januari 2013
[1]
Herman dan Martias. Pendekatan Sejarah Ekonomi: Sebuah
Pengantar. (Jakarta: Tinta Mas Indonesia. 2009). H. 19
[2]
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
(Jakarta : PT Rineka Cipta. 2006). h. 236
[3]
Nanang Fattah. Ekonomi dan
pembiayaan pendidikan. (bandung: PT remaja rosda karya. 2000). H. 11-12.
[4]
Herman dan Martias. Pendekatan Sejarah Ekonomi: Sebuah
Pengantar. (Jakarta: Tinta Mas Indonesia. 2009). H. 19
[5]
http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=162&Itemid=301.
Diakses jam 15.45 tanggal 3
januari 2013
[9]
Wawancara dengan bendahara
kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya tanggal 03 januari 2013