MAKALAH
SOSIOLOGI
Tentang
PENGARUH
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP REMAJA

Oleh:
Elvi Susanti :
110.066
Fitrinawati :
110.013
Darmawati :
110.044
Ratna Yola A : 110.078
Muhammad Kadri : 110.032
Aulia Rahman : 110.034
Syamrizal : 110.081
Dosen Pembimbing:
Dra. Sismarni, M.pd
JURUSAN SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM (A)
FAKULTAS ADAB
IAIN IMAM BONJOL PADANG
1433 H / 2011 M
A. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
canggih, diiringi juga dengan kemajuan teknologi. Teknologi yang banyak
membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam bidang
transportasi, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi.
Salah satu teknologi yang penting disini yaitu
teknologi informasi dan komunikasi yang banyak memberikan kemudahan bagi
manusia untuk bersosialisasi dengan jarak jauh dan dalam waktu yang singkat.
Namun, dampak yang ditimbulkan oleh teknologi ini juga banyak jika tidak bisa
digunakan dengan baik dan terjadi penyalahgunaan dari teknologi itu sendiri.
Manusia yang akan mengalami dampak yang
besar yaitu remaja. Remaja yang kita ketahui selalu mudah terpengaruh dengan
hal-hal yang baru dan mencoba-coba tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan
dari eksprimen mereka.
Untuk itu disini pemakalah akan menguraikan beberapa
point yang berhubungan dengan teknologi dan remaja.
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi dan remaja?
2. Bagaimana ciri-ciri masa remaja serta perkembangan jiwa
keagamaannya?
3. Apa manfaat dan dampak teknologi bagi kehidupan manusia?
4. Serta dampak dari teknologi informasi dan komunikasi terhadap
remaja?
5. Masalah sosial yang ditimbulkan dari penyalahgunaan teknologi
tersebut?
Untuk lebih jelasnya tentang hubungan antara
perkembangan teknologi dengan remaja, akan pemakalah paparkan pada bab
selanjutnya.
B. Pengaruh Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Remaja
1. Pengertian Remaja dan Teknologi
a.
Remaja
Remaja merupakan periode transisi antara masa
anak-anak ke masa dewasa atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang
menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang
perasaannya dan sebagainya. (Sarwono, 1997: 2)
Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang
sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan
suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak
berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat
bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin dapat merupakan the
best of time and the worst of time. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/masalah-pada-masa-remaja/)
b.
Teknologi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data. Termasuk didalamnya; memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. (http://ninda-psikologi.blogspot.com/2011/03/perkembangan-serta-dampak-teknologi.html)
2. Ciri-ciri masa remaja
Masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membedakannya dengan Periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut sebagai
berikut:
a.
Masa remaja sebagai periode
yang penting
Semua periode dalam
rentang kehidupan adalah penting, namun kadar kepentingannya
berbeda-beda. Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka
panjangnya tetap penting. Ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada
lagi karena akibat psikologis.
b.
Masa remaja sebagai periode
peralihan
Banyak ciri yang umumnya dianggap sebagai ciri khas
remaja sudah ada pada akhir masa kanak-kanak. Perubahan fisik yang terjadi
selama tahun awal masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu dan
mengakibatkan diadakannya penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah
bergeser dalam setiap periode peralihan, status
individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang dilakukan.
Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa.
Kalau remaja berprilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk bertindak
sesuai umurnya.
c.
Masa remaja sebagai periode
perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa
remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama masa awal remaja, ketika
perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga
berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun maka perubahan sikap dan
perilaku menurun juga.
Ada empat perubahan yang sama yang hampir bersifat
unifersal. Pertama, meningginya
emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi.
Kedua,
perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk di
pesankan, menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda, masalah baru yang timbul
tampaknya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah yang
dihadapi sebelumnya.
Ketiga,
dengan berubahnya minat dan pola prilaku, maka nilai-nilai juga berubah.
Sebagian besar remaja tidak lagi menganggap bahwa banyaknya teman merupakan
petunjuk popularitas yang lebih penting dari pada sifat-sifat yang di kagumi
dan dihargai oleh teman-teman sebaya.
Keempat, sebagian
mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut
bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat
mengatasi tanggung jawab tersebut.
d.
Masa remaja sebagai usia
bermasalah
Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri,
namun masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh
anak laki-laki maupun anak perempuan.
e.
Masa remaja sebagai masa
mencari identitas
Sepanjang usia geng pada akhir masa kanak-kanak,
penyesuaian diri dengan standar kelompok adalah jauh lebih penting bagi anak
yang lebih besar dari pada individualitas.
f.
Masa remaja sebagai usia
yang menimbulkan ketakutan
Anggapan budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang
tidak rapih, yang tidak dapat di percaya dan cenderung merusak dan berperilaku
merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan
remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap
perilaku remaja yang normal.
g.
Masa remaja sebagai masa
yang tidak realistik
Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca
berwarna merah jambu, ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita, dengan
bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman sosial, dan dengan meningkatnya
kemampuan untuk berfikir rasional, remaja yang lebih besar memandang diri
sendiri, keluarga, teman-teman dan kehidupan pada umumnya secara lebih
realistik. Dengan demikian, remaja tidak terlampau banyak mengalami kekecewaan
seperti ketika masih lebih muda.
h.
Masa remaja sebagai ambang
masa dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para
remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk
memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Oleh karena itu remaja mulai
memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu
merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam
perbuatan sex. (Hurlock, 1980: 207-209 )
3. Perkembangan jiwa keagamaan pada remaja
Sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohaninya,
maka agama pada para remaja turut dipengaruhi perkembangan itu. Maksudnya
penghayatan para remaja terhadap ajaran agama dan tindak keagaaman yang tampak
pada para remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan tersebut.
Perkembangan agama pada para remaja ditandai oleh beberapa
faktor perkembangan rohani dan jasmaninya. Perkembangan itu antara lain menurut
W.Starbuck adalah:
a.
Pertumbuhan pikiran dan
mental
Ide dan dasar keyakinan beragama yang diterima remaja
dari masa kanak-kanaknya sudah tidak begitu menarik bagi mereka. Sifat kritis
terhadap ajaran agama mulai timbul. Selain masalah agama merekapun sudah
tertarik pada masalah kebudayaan, sosial, ekonomi, dan norma-norma kehidupan
lainnya.
Agama yang ajarannya bersifat lebih konserfatif lebih
banyak berpengaruh bagi para remaja untuk tetap taat pada ajaran agamanya.
Sebaliknya agama yang ajarannya agak liberal akan mudah merangsang pengembangan
pikiran dan mental para remaja, sehingga mereka banyak meninggalkan ajaran
agamanya. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pikiran dan mental remaja
mempengaruhi sikap keagamaan mereka. (Jalaluddin, 2004: 74)
b.
Perkembangan perasaan
Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja.
Perasaan sosial yang mendorong remaja untuk menghayati perikehidupan yang
terbiasa dengan lingkungannya. Kehidupan religius akan cenderung mendorong
dirinya lebih dekat ke arah hidup yang religius pula. Sebaliknya, bagi remaja
yang kurang mendapat pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah
didominasi dorongan seksual. Masa remaja merupakan masa kematangan seksual.
Didorong oleh perasaan ingin tahu dan perasaan super, remaja lebih mudah
terperosok ke arah tindakan seksual yang negatif.
c.
Pertimbangan sosial
Corak keagamaan para remaja juga ditandai oleh adanya
pertimbangan sosial. Dalam kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara
pertimbangan moral dan material. Remaja sangat bingung menentukan pilihan itu.
Karena kehidupan duniawi lebih dipengaruhi kepentingan akan materi, maka remaja
lebih cenderung jiwanya untuk bersikap materialis.
d.
Perkembangan moral
Perkembangan moral para remaja bertitik tolak dari
rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi. Tipe moral yang juga terlihat
pada para remaja juga mencakupi:
1)
Self-directife, taat
terhadap agama atau moral berdasarkan pertimbangan pribadi.
2)
Adaptife, mengikuti situasi
lingkungan tanpa mengadakan kritik.
3)
Submissife, merasakan
adanya keraguan terhadap ajaran moral dan agama.
4)
Unadjusted, belum meyakini
akan kebenaran ajaran agama dan moral.
5)
Defiant, menolak dasar dan
hukum keagamaan serta tatanan moral masyarakat.
e.
Sikap dan minat
Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan
boleh dikatakan sangat kecil dan hal ini tergantung dari kebiasaan masa kecil
serta lngkungan agama yang mempengruhi mereka (besar kecil minatnya).
(Jalaluddin, 2004: 75-77)
4. Dampak Positif Dan
Negatif Teknologi Informasi Dalam Berbagai Bidang
a. Bidang Informasi Dan Komunikasi
1)
Positif :
Ø
Kita akan lebih cepat
mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun
melalui internet.
Ø
Kita dapat berkomunikasi
dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
Ø
Kita mendapatkan layanan bank yang dengan
sangat mudah.
2)
Negatif:
Ø
Pemanfaatan jasa komunikasi
oleh jaringan teroris (Kompas).
Ø
Penggunaan informasi
tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan
pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
Ø
Kerahasiaan alat tes
semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi,
dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari
internet.
b. Bidang Ekonomi Dan Industri
1)
Positif :
Ø
Pertumbuhan ekonomi yang
semakin tinggi
Ø
Terjadinya industrialisasi
Ø
Produktifitas dunia
industri semakin meningkat
2)
Negatif :
Ø
Adanya persaingan dalam
dunia kerja berdasarkan kualifikasi
Ø
Terjadinya pengangguran
bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan.
c. Bidang Sosial Dan Budaya
1)
Positif :
Ø
Tidak adalah lagi perbedaan
gender, antara laki-laki dengan perempuan. Seperti sekarang ini banyak
juga para perempuan mempunyai posisi penting dalam pemerintahan maupun dalam
dunia bisnis.
Ø
Meningkatkan rasa percaya
diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa yang semakin kokoh.
2)
Negatif :
Ø
Kemerosotan moral di
kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Ø
Kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan
tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong.
Ø
Pola interaksi antar
manusia yang berubah karena hadirnya media computer yang digunakan.
d. Bidang Pendidikan
1)
Positif :
Ø
Media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pendidikan
Ø
Munculnya metode-metode pembelajaran yang
baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
Ø
Sistem pembelajaran tidak
harus melalui tatap muka
2)
Negatif :
Ø
Kerahasiaan alat tes
semakin terancam, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor
Ø
Penyalah gunaan pengetahuan
bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak criminal. (http://ninda-psikologi.blogspot.com/2011/03/perkembangan-serta-dampak-teknologi.html)
5. Dampak perkembangan
teknologi informasi terhadap remaja
Pada masa
sekarang ini, hampir semua orang pernah dengar kata internet,
apalagi bagi remaja, berbagai layanan banyak tersedia untuk dapat menjamah
dunia internet. Internet bisa menjadi perpustakaan bebas dan
internasional yang mampu memberi kemudahan bagi kita untuk mencari berbagai
informasi dan pengetahuan. Internet juga dapat menjadi ladang bekerja
bagi sebagian besar para Profesional.
Namun, bagi para remaja sebaiknya tidak terlalu
mendewakan internet, karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa remaja yang
menghabiskan waktunya untuk chating dan bermain game online hampir bisa di
pastikan akan lebih cepat terpengaruh dampak buruk dari kecanggihan dunia
internet.
Dampak buruk dapat berimbas bagi masa depan sang
remaja, secara bertahap dan tidak sadar ia akan semakin tidak menghargai waktu
di dunia nyata, dan semakin jauh dari hubungan sosial dengan sesama di
sekitarnya, ia juga akan semakin merasa bahwa dunia maya tersebut terlihat
nyata, dan tanpa disengaja juga akan semakin menyendiri dan memperbanyak
melamun, mungkin juga terkadang diselangi tertawa sendiri.
6. Masalah sosial yang ditimbulkan dari penyalahgunaan teknologi
oleh remaja
Penyalahgunaan teknologi oleh remaja tentu akan
menimbulkan masalah-masalah sosial di lingkungan masyarakat, seperti:
a.
Meresahkan masyarakat
dengan prilaku remaja. Seperti mabuk-mabukan, tawuran, dan lain sebagainya.
b.
Semakin banyak anggota
masyarakat yang akan meniru prilaku remaja yang menyalahi norma tersebut.
c.
Terjadinya kriminalitas
yang disebabkan oleh penyalahgunaan teknologi oleh remaja.
d.
Kerusakan moral akibat
penyalahgunaan teknologi
C. Penutup
1. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat pemakalah simpulkan,
bahwasanya teknologi informasi dan komunikasi banyak memberikan kemudahan bagi
kehidupan manusia, tidak terlepas bagi remaja.
Namun, selain memberikan manfaat dan kemudahan bagi
manusia teknologi informasi dan komunikasi juga menimbulkan dampak negatif bagi
manusia, terutama remaja. Hal ini dikarenakan kondisi psikologis remaja yang
mudah terpengaruh oleh perkembangan teknologi, selalu mencoba hal-hal yang baru
tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya.
Jadi, disini perlu kesadaran dari remaja itu sendiri
dalam menggunakan teknologi agar tidak akan menimbulkan dampak yang buruk bagi
dirinya dan orang lain. Peran serta orang-orang terdekat seperti orang tua
sangat penting disini untuk mengontrol remaja-remaja dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi terutama internet.
2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
senantiasa pemakalah harapkan, yang nantinya dapat dijadikan sebagai titian
usaha perbaikan lebih lanjut.
D. Daftar pustaka
Hurlock, Elizabeth
B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jalaluddin. 2004. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito
Wirawan. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussangat bermanfaat
BalasHapusizin copy
BalasHapus