Kamis, 05 Juni 2014

Pengaruh Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Remaja



MAKALAH
SOSIOLOGI
Tentang
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP REMAJA

Oleh:
Elvi Susanti                : 110.066
Fitrinawati                 : 110.013
Darmawati                 : 110.044
Ratna Yola A             : 110.078
Muhammad Kadri    : 110.032
Aulia Rahman           : 110.034
Syamrizal                   : 110.081
                                                       
Dosen Pembimbing:
Dra. Sismarni, M.pd

JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (A)
FAKULTAS ADAB
IAIN IMAM BONJOL PADANG
1433 H / 2011 M
A.    Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, diiringi juga dengan kemajuan teknologi. Teknologi yang banyak membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam bidang transportasi, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi.
Salah satu teknologi yang penting disini yaitu teknologi informasi dan komunikasi yang banyak memberikan kemudahan bagi manusia untuk bersosialisasi dengan jarak jauh dan dalam waktu yang singkat. Namun, dampak yang ditimbulkan oleh teknologi ini juga banyak jika tidak bisa digunakan dengan baik dan terjadi penyalahgunaan dari teknologi itu sendiri. Manusia yang   akan mengalami dampak yang besar yaitu remaja. Remaja yang kita ketahui selalu mudah terpengaruh dengan hal-hal yang baru dan mencoba-coba tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan dari eksprimen mereka.
Untuk itu disini pemakalah akan menguraikan beberapa point yang berhubungan dengan teknologi dan remaja.
1.      Apa yang dimaksud dengan teknologi dan remaja?
2.      Bagaimana ciri-ciri masa remaja serta perkembangan jiwa keagamaannya?
3.      Apa manfaat dan dampak teknologi bagi kehidupan manusia?
4.      Serta dampak dari teknologi informasi dan komunikasi terhadap remaja?
5.      Masalah sosial yang ditimbulkan dari penyalahgunaan teknologi tersebut?
Untuk lebih jelasnya tentang hubungan antara perkembangan teknologi dengan remaja, akan pemakalah paparkan pada bab selanjutnya.

B.     Pengaruh Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Remaja
1.    Pengertian Remaja dan Teknologi
a.         Remaja
Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya. (Sarwono, 1997: 2)
Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin dapat merupakan the best of time and the worst of time. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/masalah-pada-masa-remaja/)

b.         Teknologi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Termasuk didalamnya; memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. (http://ninda-psikologi.blogspot.com/2011/03/perkembangan-serta-dampak-teknologi.html)

2.    Ciri-ciri masa remaja
Masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan Periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut sebagai berikut:
a.         Masa remaja sebagai periode yang penting
Semua periode dalam  rentang kehidupan adalah penting, namun kadar kepentingannya berbeda-beda. Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka panjangnya tetap penting. Ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat psikologis.


b.         Masa remaja sebagai periode peralihan
Banyak ciri yang umumnya dianggap sebagai ciri khas remaja sudah ada pada akhir masa kanak-kanak. Perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu dan mengakibatkan diadakannya penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser dalam setiap periode peralihan, status  individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Kalau remaja berprilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk bertindak sesuai umurnya.

c.         Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama masa awal remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun maka perubahan sikap dan perilaku menurun juga.
Ada empat perubahan yang sama yang hampir bersifat unifersal. Pertama, meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk di pesankan, menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda, masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah yang dihadapi sebelumnya.
Ketiga, dengan berubahnya minat dan pola prilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Sebagian besar remaja tidak lagi menganggap bahwa banyaknya teman merupakan petunjuk popularitas yang lebih penting dari pada sifat-sifat yang di kagumi dan dihargai oleh teman-teman sebaya.
Keempat, sebagian mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab tersebut.
d.        Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan.
e.         Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Sepanjang usia geng pada akhir masa kanak-kanak, penyesuaian diri dengan standar kelompok adalah jauh lebih penting bagi anak yang lebih besar dari pada individualitas.
f.          Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat di percaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.

g.         Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu, ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita, dengan bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman sosial, dan dengan meningkatnya kemampuan untuk berfikir rasional, remaja yang lebih besar memandang diri sendiri, keluarga, teman-teman dan kehidupan pada umumnya secara lebih realistik. Dengan demikian, remaja tidak terlampau banyak mengalami kekecewaan seperti ketika masih lebih muda.
h.         Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Oleh karena itu remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan sex. (Hurlock, 1980: 207-209 )
3.    Perkembangan jiwa keagamaan pada remaja
Sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohaninya, maka agama pada para remaja turut dipengaruhi perkembangan itu. Maksudnya penghayatan para remaja terhadap ajaran agama dan tindak keagaaman yang tampak pada para remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan tersebut.
Perkembangan agama pada para remaja ditandai oleh beberapa faktor perkembangan rohani dan jasmaninya. Perkembangan itu antara lain menurut W.Starbuck adalah:
a.         Pertumbuhan pikiran dan mental
Ide dan dasar keyakinan beragama yang diterima remaja dari masa kanak-kanaknya sudah tidak begitu menarik bagi mereka. Sifat kritis terhadap ajaran agama mulai timbul. Selain masalah agama merekapun sudah tertarik pada masalah kebudayaan, sosial, ekonomi, dan norma-norma kehidupan lainnya.
Agama yang ajarannya bersifat lebih konserfatif lebih banyak berpengaruh bagi para remaja untuk tetap taat pada ajaran agamanya. Sebaliknya agama yang ajarannya agak liberal akan mudah merangsang pengembangan pikiran dan mental para remaja, sehingga mereka banyak meninggalkan ajaran agamanya. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pikiran dan mental remaja mempengaruhi sikap keagamaan mereka. (Jalaluddin, 2004: 74)
b.         Perkembangan perasaan
Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Perasaan sosial yang mendorong remaja untuk menghayati perikehidupan yang terbiasa dengan lingkungannya. Kehidupan religius akan cenderung mendorong dirinya lebih dekat ke arah hidup yang religius pula. Sebaliknya, bagi remaja yang kurang mendapat pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah didominasi dorongan seksual. Masa remaja merupakan masa kematangan seksual. Didorong oleh perasaan ingin tahu dan perasaan super, remaja lebih mudah terperosok ke arah tindakan seksual yang negatif.
c.         Pertimbangan sosial
Corak keagamaan para remaja juga ditandai oleh adanya pertimbangan sosial. Dalam kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara pertimbangan moral dan material. Remaja sangat bingung menentukan pilihan itu. Karena kehidupan duniawi lebih dipengaruhi kepentingan akan materi, maka remaja lebih cenderung jiwanya untuk bersikap materialis.

d.        Perkembangan moral
Perkembangan moral para remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi. Tipe moral yang juga terlihat pada para remaja juga mencakupi:
1)        Self-directife, taat terhadap agama atau moral berdasarkan pertimbangan pribadi.
2)        Adaptife, mengikuti situasi lingkungan tanpa mengadakan kritik.
3)        Submissife, merasakan adanya keraguan terhadap ajaran moral dan agama.
4)        Unadjusted, belum meyakini akan kebenaran ajaran agama dan moral.
5)        Defiant, menolak dasar dan hukum keagamaan serta tatanan moral masyarakat.

e.         Sikap dan minat
Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan boleh dikatakan sangat kecil dan hal ini tergantung dari kebiasaan masa kecil serta lngkungan agama yang mempengruhi mereka (besar kecil minatnya). (Jalaluddin, 2004: 75-77)
 


4.    Dampak Positif Dan Negatif Teknologi Informasi Dalam Berbagai Bidang

a.       Bidang Informasi Dan Komunikasi
1)        Positif :
Ø  Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
Ø  Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
Ø   Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.

2)        Negatif:
Ø  Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
Ø  Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
Ø  Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.

b.      Bidang Ekonomi Dan Industri
1)        Positif :
Ø  Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
Ø  Terjadinya industrialisasi
Ø  Produktifitas dunia industri semakin meningkat
2)        Negatif :
Ø  Adanya persaingan dalam dunia kerja berdasarkan kualifikasi
Ø  Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

c.       Bidang Sosial Dan Budaya
1)        Positif :
Ø  Tidak adalah lagi perbedaan gender, antara laki-laki dengan perempuan. Seperti sekarang ini banyak juga para perempuan mempunyai posisi penting dalam pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.
Ø  Meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa yang semakin kokoh.
2)        Negatif :
Ø  Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Ø  Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong.
Ø  Pola interaksi antar manusia yang berubah karena hadirnya media computer yang digunakan.

d.       Bidang Pendidikan
1)        Positif :
Ø   Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan
Ø   Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
Ø  Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka

2)        Negatif :
Ø  Kerahasiaan alat tes semakin terancam, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor
Ø  Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak criminal. (http://ninda-psikologi.blogspot.com/2011/03/perkembangan-serta-dampak-teknologi.html)



5.    Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap remaja
Pada masa  sekarang ini, hampir semua orang pernah dengar kata internet, apalagi bagi remaja, berbagai layanan banyak tersedia untuk dapat menjamah dunia internet. Internet bisa menjadi perpustakaan bebas dan internasional yang mampu memberi kemudahan bagi kita untuk mencari berbagai informasi dan pengetahuan. Internet juga dapat menjadi ladang bekerja bagi sebagian besar para Profesional.
Namun, bagi para remaja sebaiknya tidak terlalu mendewakan internet, karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa remaja yang menghabiskan waktunya untuk chating dan bermain game online hampir bisa di pastikan akan lebih cepat terpengaruh dampak buruk dari kecanggihan dunia internet.
Dampak buruk dapat berimbas bagi masa depan sang remaja, secara bertahap dan tidak sadar ia akan semakin tidak menghargai waktu di dunia nyata, dan semakin jauh dari hubungan sosial dengan sesama di sekitarnya, ia juga akan semakin merasa bahwa dunia maya tersebut terlihat nyata, dan tanpa disengaja juga akan semakin menyendiri dan memperbanyak melamun, mungkin juga terkadang diselangi tertawa sendiri.

6.      Masalah sosial yang ditimbulkan dari penyalahgunaan teknologi oleh remaja
Penyalahgunaan teknologi oleh remaja tentu akan menimbulkan masalah-masalah sosial di lingkungan masyarakat, seperti:
a.         Meresahkan masyarakat dengan prilaku remaja. Seperti mabuk-mabukan, tawuran, dan lain sebagainya.
b.         Semakin banyak anggota masyarakat yang akan meniru prilaku remaja yang menyalahi norma tersebut.
c.         Terjadinya kriminalitas yang disebabkan oleh penyalahgunaan teknologi oleh remaja.
d.        Kerusakan moral akibat penyalahgunaan teknologi



C.     Penutup

1.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat pemakalah simpulkan, bahwasanya teknologi informasi dan komunikasi banyak memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia, tidak terlepas bagi remaja.
Namun, selain memberikan manfaat dan kemudahan bagi manusia teknologi informasi dan komunikasi juga menimbulkan dampak negatif bagi manusia, terutama remaja. Hal ini dikarenakan kondisi psikologis remaja yang mudah terpengaruh oleh perkembangan teknologi, selalu mencoba hal-hal yang baru tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya.
Jadi, disini perlu kesadaran dari remaja itu sendiri dalam menggunakan teknologi agar tidak akan menimbulkan dampak yang buruk bagi dirinya dan orang lain. Peran serta orang-orang terdekat seperti orang tua sangat penting disini untuk mengontrol remaja-remaja dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi terutama internet.

2.    Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa pemakalah harapkan, yang nantinya dapat dijadikan sebagai titian usaha perbaikan lebih lanjut.

D.    Daftar pustaka


Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jalaluddin. 2004. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

3 komentar: