Kamis, 05 Juni 2014

Penelitian Individu Pendekatan Sejarah Ekonomi



PENELITIAN INDIVIDU PENDEKATAN SEJARAH EKONOMI

Implementasi Paradigma Determinisme Politik (PNPM Mandiri) di Nagari Sungai Pinang Kecamatan Renah Empat Hulu Tapan Kabupaten renah indojati Dan Implikasinya Terhadap Masyarakat

O
L
E
H


ELVI SUSANTI
110.066


SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434 H / 2013 M
OUT LINE

BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan dan Batasan Masalah
C.     Tujuan penelitian
D.    Kegunaan Penelitian
E.     Metode Penelitian
F.      Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORITIS
A.      Penegertian  Ekonomi
B.       Karakteristik ilmu ekonomi
C.       Paradigm determinisme politik
D.      Kebijakan pemerintah (Program PNPM Mandiri)
1.      Sejarah PNPM Mandiri
2.      Tujuan PNPM Mandiri
3.      Makna logo PNPM Mandiri
BAB III HASIL PENELITIAN
A.    Monografi Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan
B.     Implementasi teori paradigma determinisme politik di Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
C.     Implikasi teori paradigma determinisme politik terhadap masyarakat di Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Determinisme politik merupakan paham yang mempengaruhi perkembangan ekonomi adalah politik, seperti kekuasaan. Masyarakat dipengaruhi oleh kekuasaan. Modal, upah, investasi, produksi dan konsumsi, semuanya dipengaruhi oleh kekuasaan. Akibatnya muncullah monopoli-monopoli yang dilakukan oleh kaum bangsawan ataupun kaum feodal. Segala sektor-sektor ekonomi seperti, tanah dikuasai oleh para raja, sehingga muncul istilah-istilah tuan tanah. Determinisme ini mangarah pada individualisme.
Penghasilan dan penyaluran dari kekayaan ekonomi sangatlah besar pengaruhnya di dalam pemerintahan atau kekuasaan. Sebab maju atau kuatnya suatu negara terletak pada pertumbuhan ekonominya.[1]
Paradigma determinisme politik merupakan pandangan yang menyatakan bahwa kebijakan politik pemerintah mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu daerah. Salah satu bentuk kebijakan pemerintah yang mempengaruhi perkembangan ekonomi adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan suatu kebijakan dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Kebijakan ini diambil disebabkan pemerintah mendapat tekanan yang berat dari public yang menyatakan presiden telah berbohong mengenai angka kemiskinan. Munculnya PNPM Mandiri melalui proses yang panjang, hingga akhirnya presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan secara langsung program tersebut  pada tanggal 30 April 2007 di kota Palu, Sulawesi Tengah.
Adapun bentuk realisasinya program tersebut sampai di  Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan yaitu pada awal bulan Januari tahun 2008. Program ini telah membantu sebagian masyarakat dalam hal kesejahteran keluarga, mengurangi angka pengangguran karena adanya kesempatan kerja dari program ini. Di kampung Koto Pulai, dengan program PNPM ini masyarakat membentuk kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya. Melalui  kelompok ini tercipta lapangan pekerjaan.
Dalam hal ini adanya penerapan paradigma determinisme politik dalam kehidupan masyarakat di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
Berdasarkan gambaran singkat di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang Paradigma Determinisme Politik dengan judul Implementasi Paradigma Determinisme Politik (PNPM Mandiri) di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan Dan Implikasinya Terhadap Masyarakat”.
B.     Rumusan dan Batasan Masalah
1.      Rumusan masalah
a.       Bagaimana Implementasi paradigma determinisme politik (PNPM Mandiri)?
b.      Bagaimana implikasi paradigma determinisme politik (PNPM Mandiri) bagi masyarakat?

2.      Batasan masalah
Agar tidak menyimpang dari rumusan masalah maka dalam penelitian ini perlu adanya batasan masalah demi terarahnya penulisan karya ilmiah ini yaitu:
a.       Batasan temporal (2008-2012)
Dimulai pada tahun 2008 karena pada tahun ini mulai adanya program PNPM mandiri yang merupakan kebijakan dari pemerintah yaitu pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono direalisasikan di Kampung Koto Pulai. Kemudian diakhiri tahun 2012   pada tahun inilah penulis melakukan penelitian.
b.      Batasan spasial di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
c.       Batasan tematis implementasi paradigma determinisme politik (PNPM Mandiri) dan implikasinya terhadap masyarakat.

C.     Tujuan Penelitian
Setiap suatu tindakan mempunyai tujuan yang jelas karena berhasilnya sesuatu ditentukan sejauhmana pencapaian tujuan yang telah  ditentukan, dalam penelitian ini bertujuan:
1.         Mengetahui implementasi paradigma determinisme politik (PNPM Mandiri) di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.
2.         Mengetahui implikasi dari paradigma determinisme politik (PNPM) Mandiri terhadap masyarakat di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan.

D.    Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian bagi penulis sendiri adalah mencari penyelesaian masalah yang diteliti, diantaranya:
1.         Untuk menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan penulis berhubungan dengan masalah ini.
2.         Memenuhi salah satu syarat mata kuliah Pendekatan Sejarah Ekonomi.
3.         Sebagai sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang.

E.     Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu historis sosiologis, dengan langkah-langkah yaitu:
1.    Heuristik
Sesuai dengan penelitian sejarah, langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan sumber data primer dan sekunder. Sumber primer yang penulis maksud adalah wawancara dengan kelompok masyarakat yang ikut PNPM Mandiri. Sedangkan sumber sekunder adalah sumber buku yang mendukung serta mempertegas sumber primer dengan telah kajian yang ada di perpustakaan melalui skripsi penelitian yang telah ada, serta buku-buku yang berkaitan dengan paradigm determinisme politik dan PNPM Mandiri.




2.    Analisa data
Analisa data yang dilakukan bersamaan dengan penelitian yang dilakukan di lapangan.[2]
3.    Kritik
Dari penelitian data yang diperoleh, baik berupa wawancara maupun buku. Langkah selanjutnya adalah melakukan kritik terhadap sumber, bagaimana implementasi dan implikasi dari paradigma determinisme politik (PNPM Mandiri) terhadap masyarakat di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Sedangkan kritik intern pengujian terhadap sumber wawancara yang dikumpulkan, apakah data yang diperoleh kredibel atau pun tidak. Sehingga data yang penulis dapatkan valid dan auntetik.
4.    Sintesis
Setelah data diperoleh, kemudian data diklasifikasikan sesuai dengan objek pembahasan kemudian diolah menjadi fakta.
5.    Penulisan
Penulis berusaha untuk memaparkan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga dapat ditulis dan dirangkai menjadi sebuah karya ilmiah.
F.      Sistematika Penulisan
Sebagai pedoman bagi penulis dalam penulisan proposal ini, maka penulis menguraikan sistematiaka penulisan sebagai berikut:
BAB I
:
Pendahuluan Yang Berisikan Latar Belakang,    Rumusan dan Batas Masalah, Tujuan penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian Dan Sistematika Penulisan.
BAB II
:
Landasan teoritis yang berisikan tentang:
BAB III
:
Hasil penelitian yang berisikan tentang temuan umum (monografi kampong Koto Pulai), temuan khusus (implementasi teori dan implikasinya terhadap masyarakat).
BAB IV
:
Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.




BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan nomos yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
B.     Karakteristik ilmu ekonomi
Adapun karakteristik ilmu ekonomi adalah sebagai berikut:
1.      Ilmu ekonomi menanyakan barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang dan jasa itu diproduksi, dan untuk siapa barang dan jasa itu diproduksi.
2.      Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi, seperti kecendrungan (trend) dalam harga, hasil produksi, pengangguran dan perdagangan di dalam dan di luar negeri. Begitu gejala-gejala tersebut dipahami, maka ilmu ekonomi dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam upaya keterbukaan perekonomian suatu bangsa.
3.      Ilmu ekonomi mempelajari perdagangan diantara berbagai Negara. Ilmu ini membantu menjelaskan mengapa Negara-negara mengekspor komoditi tertentu dalam mengimpor yang lain. Ilmu ini juga menganalisis pengaruh pembatasan terhadap perdagangan internasional.
4.      Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan, yaitu bagaimana orang memilih dalam menggunakan berbagai sumber daya yang relative terbatas atau langka, seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan, uang untuk memproduksi atau berbagai komoditas (makanan, pakaian, perumahan dn penyalurannya) kepada berbagai kelompok masyarakat yang memakai atau mengkonsumsikannya.
5.      Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang uang, perbankan, modal dan kekayaan.
6.      Ilmu ekonomi merupakan suatu disiplin yang berkenaan dengan efisiensi, pengalokasian sumber-sumber yang langka untuk mencapai tingkat kepuasan yang setinggi-tingginya.
7.      Ilmu ekonomi dapat dipandang sebagai studi tentang produksi dan distribusi semua sumber-sumber yang langka baik dalam bentuk barang yang kongkret maupun jasa atau barang yang sifatnya abstrak dalam memenuhi kebutuhan setiap individu dan kelompok dalam masyarakat.
Menurut Paul A Samuelson (1995) ilmu ekonomi dalam melakukan  kedua peran di atas dibedakan ke dalam dua aspek, yaitu aspek normative (nilai) dan aspek positif (fakta). Berdasarkan aspek positif, ilmu ekonomi menggambarkan fakta dan perilaku dalam perekonomian, misalnya apa penyebab kemiskinan? Bagaimana pertumbuhan ekonomi suatu Negara? Pertanyaan tersebut dapat dijawab berdasarkan fakta. Sedangkan aspek normative, ilmu ekonomi melibatkan etika dan pertimbangan nilai. Misalnya, apakah pemeruintah harus membagikan uang kepada uang miskin?  Masalah itu dapat diperdebatkan, tetapi mungkion tidak pernah dapat diselesaikan oleh pertimbangan ilmu dan fakta. Pertanyaan tersebut memberikan jawaban atau keputusan politik dan bukan oleh ilmu ekonomi. Dengan demikian para pembuat keputusan (kebijakan) politik memerlukan bantuan ilmu ekonomi yang dapat memberikan masukan yang relevan dalam pembuatan kebijakan.[3]
C.     Paradigma Dalam Perkembangan Teori Ekonomi
Paradigma dalam perkembangan teori ekonomi merupakan cara pandang para pakar ekonomi. Diantaranya, adam smith. Dalam teori ekonomi ia membangun suatu model, yaitu simpufikasi dari versi abstrak dunia nyata. Model bukan hanya sekedar suatu hipotesis, tetapi serangkaian fungsionalyang berbagai macam unsur-unsur ekonomi. Unsur-unsur ekonomi diantaranya upah, modal, investasi, konsumsi dan lain-lain.
Semenjak abad 17 masehi, model terbukti sangat akurat untuk menopang masalah-masalah dalam kehidupan ekonomi. Model ini dipakai untuk menganalisa akibat yang muncul dari goncangan yang tak disengaja pada suatu sistem. Namun dalam abad sekarang, para pakar ekonomi sering berbicara tentang tiga bidang, yaitu: siklus bisnis, perdagangan internasional dan moneter.
Menurut Mestika Zeid, dalam bukunya sejarah sosial dan ekonomi, bahwa ada lima model yang dapat digunakan dalam teori ekonomi, yaitu:
1.         Konsep-konsep yang relevan diidentifikasikan. Tujuannya agar fenomena tertentu dari kehidupan nyata bisa dikelompokkan ke dalam kategori tunggal. Contoh: buruh.
2.         Kategori tertentu dipilih untuk dikaji, sehingga bisa menentukan fenomena yang kan dijelaskan dan elemen-elemen yang nampak relevan dengan pekerjaan ini.
3.         Harus didapatkan bukti kuantitatif tentang unsur-unsur.
4.         Hubungan antara elemen-elemen yang sudah dikuantifikasikan harus dieksolarasi.
5.         Hubungan-hubungan yang sudah begitu mapan selanjutnya diinterpretasikan.

D.    Paradigma Determinisme Politik
Determinisme yakni paham yang mempengaruhi jiwa jasmani yang mengarah pada suatu kemampuan, maupun yang berada dalam kemauannya itu sendiri.
Determinisme politik merupakan paham yang mempengaruhi perkembangan ekonomi adalah politik, seperti kekuasaan. Masyarakat dipengaruhi oleh kekuasaan. Modal, upah, investasi, produksi dan konsumsi, semuanya dipengaruhi oleh kekuasaan. Akibatnya muncullah monopoli-monopoli yang dilakukan oleh kaum bangsawan ataupun kaum feodal. Segala sektor-sektor ekonomi seperti, tanah dikuasai oleh para raja, sehingga muncul istilah-istilah tuan tanah. Determinisme ini mangarah pada individualisme.
Penghasilan dan penyaluran dari kekayan ekonomi sangatlah besar pengaruhnya di dalam pemerintahan atau kekuasaan. Sebab maju atau kuatnya suatu negara terletak pada pertumbuhan ekonominya.[4]


E.     Kebijakan Pemerintah
Salah satu kebijakan pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan adalah Program yang dicetus oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
1.         Sejarah lahirnya Pogram Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Awal mula munculnya PNPM Mandiri adalah pada tanggal 30 April 2007 dimana presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung meluncurkan program tersebut di kota Palu, Sulawesi Tengah. Penyebab munculnya PNPM ini yaitu pemerintah mendapat tekanan yang berat dari public yang mengatakan presiden telah berbohong tentang angka kemiskinan.[5]
Program ini merupakan panjang tangan atau bisa juga dikatakan sebagai penerus dari program pengembangan ditahun-tahun sebelumnya. PNPM Mandiri merupakan payung dari berbagai program pengentasan kemiskinan khususnya yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat atau biasa disebut dengan community development.
PNPM Mandiri tidak begitu saja muncul, namun melewati proses yang sangat panjang hingga akhirnya presiden menjadikan PNPM sebagai program nasional.  Dua program yang menjadi pilar utama PNPM MPd adalah PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dan P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan). Seiring berjalannya waktu program-program lain ikut bergabung seperti P2DTK, PPIP, PUAP, PISEW dan Pariwisata.
Program semacam ini sebenarnya juga sudah muncul di masa Orde Baru yang pada saat itu dikenal dengan istilah IDT (Inpres Desa Tertinggal). IDT lahir sekitar tahun 1993/1994 dimana program ini merupakan manivestasi dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan. Program ini dilaksanakan dengan memberi bantuan modal usaha berupa dana bergulir kepada lebih dari 20 ribu desa tertinggal diseluruh wilayah Indonesia dengan jumlah dana sebesar Rp. 20 juta/pertahun. Program bantuan pemberian modal usaha ini digulirkan selama tiga tahun anggaran. Selain memberikan dana perbulir pemerintah juga melaksanakan program pendampingan berupa bantuan teknis dalam rangka memanfaatkan dana tersebut.
Setelah munculnya IDT, pemerintah kemudian melanjutkan dengan program serupa yang diberi nama PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dibawah naungan Departemen Dalam Negeri. Selain itu ada juga program yang dikenal dengan P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) dibawah naungan Departemen Pekerjaan Umum. Muncul juga program yang disebut dengan KUBE (Kelompok Usaha Bersama) dibawah Departemen Sosial. [6]
2.         Tujuan PNPM Mandiri
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri ini adalah:
a.         Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.
b.        Tujuan khusus
1)      Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.
2)      Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representative dan akuntabel.
3)      Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin.
4)      Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
5)      Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.
6)      Meningkatnya modal social masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi social dan budaya serta untuk melestarikan kearifan local.
7)      Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.[7]

3.         Makna logo PNPM Mandiri
Logo PNPM Mandiri menggambarkan symbol bunga yang sedang mekar yang merepresentasikan tingkat kemajuan masyarakat. Bunga ini terdiri dari tiga buah kelopak yang diartikan sebagai tiga tahapan proses pemberdayaan yaitu tahap pembelajaran, kemandirian, dan keberlanjutan.
Penggunaan warna pada logo PNPM Mandiri mengandung arti sebagai berikut:
1.        Biru laut melambangkan pelayanan public.
2.        Hijau daun melambangkan kesejahteraan, dan
3.        Orange keemasan melambangkan kemuliaan.
Secara keseluruhan warna-warna pada logo mengandung arti bahwa dengan pelayanan public yang baik akan tercipta kesejahteraan yang pada akhirnya menuju kepada kemuliaan (melalui peningkatan harkat, martabat, dan derajat manusia).
Tulisan PNPM Mandiri juga mengandung arti bahwa program ini dirancang secara nasional sebagai upaya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian.
Logo PNPM mandiri dapat digunakan oleh berbagai pihak yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dan sejalan dengan PNPM Mandiri.[8]




BAB III
TEMUAN PENELITIAN

A.    Temuan Umum
1.      Monografi Kampong Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai
Koto Pulai merupakan sebuah kampung dalam Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Batas kampung Koto Pulai yaitu:
Sebelah Barat berbatasan dengan desa Bakir
Sebelah Timur berbatasan dengan desa Pasar Beriang
Sebelah Utara berbatasan dengan desa Padang Leban
Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Talang Pusara
Mata pencaharian  masyarakat (penduduk) kampung Koto Pulai pada umumnya adalah petani, sekalipun ada juga yang mata pencahariannya seperti pedagang, pegawai negeri, tukang dan sebagainya.
Dilihat dari segi social ekonomi, masyarakat kampung Koto Pulai termasuk ekonomi tingkat bawah, sehingga sebagian besar masyarakat  kampung Koto Pulai mendapat bantuan dari pemerintah yaitu bantuan langsung tunai (BLT) bagi keluarga kurang mampu.
Ditinjau dari segi keagamaan di kampung Koto Pulai memiliki 2 buah mesjid. Keberadan mesjid ini dapat dipergunakan sebagai tempat ibadah, majlis ta’lim dan tempat pertemuan masyarakat dalam mengadakan rapat.
Jika ditinjau dari pendidikan formal, kampung Koto Pulai memiliki I unit Taman Kanak-kanak (TK), I unit Sekolah Dasar (SD), sedangkan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Umum belum didirikan di kampung Koto Pulai.
B.     Temuan Khusus
1.      Implementasi Teori
Dari penelitian yang penulis lakukan di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan, terdapat penerapan teori paradigma determinisme politik di daerah tersebut. Hal ini dapat di lihat dari salah satu penerapan program pemerintah yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri).
Masuknya PNPM mandiri di Pesisir Selatan khususnya di Kampung Koto Pulai yaitu sekitar tahun 2008.  Program ini memberikan pinjaman uang kepada masyarakat untuk digunakan sebagai modal usaha.
Adapun cara yang ditempuh guna mendapatkan dana tersebut yaitu dengan membentuk kelompok yang beranggotakan 10 orang, dalam kepengurusan selanjutnya dibentuk perangkat seperti ketua, wakil dan bendahara yang akan mewakili seluruh anggota. Pengambilan dana atau modal yaitu dengan mengajukan proposal ke kantor PNPM Mandiri. Adapun kantor yang di kecamatan yaitu UPK (Unit pengelola kecamatan), dengan TPK (Tim pengelola kecamatan).
Program PNPM mandiri yang ada di Kampung Koto Pulai ini berbentuk dua kegiatan, Yaitu kegiatan fisik dan kegiatan ekonomi. Bentuk kegiatan fisiknya yaitu memperbaiki sarana prasarana seperti jalan. Salah satu jalan yang ada di gang kampong yang tidak bagus dengan kondisi jalan yang berlobang, hanya kerikil dan pasir tanpa aspal. Kemudian dengan adanya program PNPM ini jalan diperbaiki dan sekarang menjadi jalan beton. Adapun bentuk kegiatan ekonominya yaitu adanya kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya.
Dari wawancara yang penulis lakukan kepada salah seseorang anggota kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya yaitu ibuk Lismarni (Bendahara), Kelompok ini bergabung dengan program PNPM mandiri yaitu awal januari 2008. Kelompok ini beranggotakan 10 orang. Ketua kelompok yaitu ibuk Astinah, sekretaris nya ibuk riza endriyeni.[9]
Awal bergabungnya kelompok ini yaitu dengan harapan agar program ini bisa memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan tentunya dapat mengurangi penganggugaran di lingkungan kampong koto pulai.
Dalam wawancara itu juga penulis mendapatkan informasi bahawa adanya harapan dari masyarakat kepada pemerintah. Adanya pelatihan bagi masyarakat, pelatihan manajemen yang baik dalam mengelola sebuah usaha, agar usaha yang dilakukan tidak berhenti di tengah jalan, atau “gulung tikar”. Masyarakat mengetahui cara dalam menyelesaikan persoalan dalam sebuah usaha, sehingga permasalahan dapat terselesaikan.
2.      Dampaknya Terhadap Masyarakat
Setiap kebijakan yang dilakukan  tentu akan menimbulkan implikasinya terhadap masyarakat, termasuk program PNPM mandiri. Adapun implikasinya terhadap masyarakat di Kampung Koto Pulai diantaranya:
a.         Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b.        Menambah pendapatan keluarga
c.         Menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi angka pengangguran.



BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang Implementasi Paradigma Determinisme Politik (PNPM Mandiri) di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan Dan Implikasinya Terhadap Masyarakat, maka sesuai dengan rumusan dan batasan masalah yang ingin diketehui, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Adanya implimentasi teori paradigma determinisme politik di Kampung Koto Pulai Kenagarian Koto Pulai Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini berupa kebijakan pemerintah seperti program PNPM Mandiri yang mempengaruhi perkembangan perekonomian masyarakat.
2.      Adapun bentuk implikasi dari kebijakan pemerintah yaitu program PNPM Mandiri terhadap masyarakat adalah: Meningkatkan kesejahteraan keluarga, menambah pendapatan keluarga dan menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi angka pengangguran.



B.     Saran
Penelitian yang penulis lakukan ini sekiranya bermanfaat untuk berbagai pihak. Oleh karena itu penulis memberikan saran-saran berikut ini:
1.      Kepada masyarakat yang mendapat pinjaman modal dari pemerintah melalui program PNPM ini, agar memanfaatkan modal tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan tujuan demi kesejahteraan dalam keluarga.
2.      Kepada pemerintah selain memberikan pinjaman modal, diharapkan juga memberikan pelatihan manajemen yang baik dalam mengelola suatu usaha sehingga usaha yang dilakukan oleh masyarakat tidak terhenti di tengah jalan.
3.      Kepada peneliti selanjutnya yang tertarik dengan judul ini agar dapat melihat lebih jauh mengenai implikasi dan implementasi teori paradigma determinisme politik dalam kehidupan masyarakat. Diharapkan juga mengungkap kebijakan pemerintah yang lainnya yang mempengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat.




DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Herman dan Martias. 2009. Pendekatan Sejarah Ekonomi: Sebuah Pengantar. Jakarta: Tinta Mas Indonesia.
Fattah, Nanang. 2000. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
http://www.pnpm-mandiri.org. diakses jam 15.45 tanggal 2 Januari 2013
Wawancara dengan bendahara kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya tanggal 03 januari 2013





[1] Herman dan Martias. Pendekatan Sejarah Ekonomi: Sebuah Pengantar. (Jakarta: Tinta Mas Indonesia. 2009). H. 19
[2] Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : PT Rineka Cipta. 2006). h. 236
[3] Nanang Fattah. Ekonomi dan pembiayaan pendidikan. (bandung: PT remaja rosda karya. 2000). H. 11-12.
[4] Herman dan Martias. Pendekatan Sejarah Ekonomi: Sebuah Pengantar. (Jakarta: Tinta Mas Indonesia. 2009). H. 19
[7] http://www.pnpm-mandiri.org. diakses jam 15.45 tanggal 2 Januari 2013
[8] http://www.pnpm-mandiri.org. diakses jam 15.45 tanggal 2 Januari 2013
[9] Wawancara dengan bendahara kelompok usaha Ice Cream Harapan Jaya tanggal 03 januari 2013